Cara Mudah Mengirim dan Menerima Uang Melalui Western Union Untuk Di Indonesia

Jumat, 24 Januari 2014
Western Union adalah  jasa pengiriman uang antar kota di dalam suatu negara atau antar negara di dunia secara cepat ( real time online ). Jutaan orang di dunia menggunakan jasa Western Union untuk mengirimkan atau menerima uang karena sudah terbukti aman, mudah dan terpercaya.
Keunggulan jasa Western Union di bandingkan dengan jasa pengirman uang lainnya :
  1. Pengiriman uang sangat cepat, dalam hitungan detik uang yang dikirim sudah bisa di ambil oleh penerima uang yang di maksud.
  2. Tersebar di lebih 200 negara di dunia dengan lebih dari 334.000 agen.
  3. Tidak perlu memiliki rekening bank ataupun berdomisili di suatu tempat.
  4. Aman karena memiliki sistem yang aman.
  5. Biaya pengiriman uang  yang relatif murah.
  6. Umumnya yang di kenakan biaya adalah hanya si pengirim uang sedangkan si penerima uang hanya di kenakan biaya untuk mengganti materai.
  7. Tidak ada nilai minimum terhadap uang yang di kirimkan.
Beberapa produk dari western Union adalah :
  • Will Call
Yaitu pengiriman uang yang si penerima uang tersebut adalah perorangan atau individu.
  • Quick Pay
Yaitu pengiriman uang yang si penerima uang tersebut adalah badan usaha yang telah terdaftar sebagai client list pada sistem western Union.
  • Layanan tambahan
  1. pengiriman berita / message.
  2. Test pertanyaan / question test : untuk beberapa negara tertentu agar terhindar dari penipuan.
  3. Pengantaran uang ke alamat Penerima / physical delivery
  4. Notifikasi kepada penerima uang / phone notification untuk beberapa negara tertentu.
Dimanakah kita bisa menemukan layanan Western Union? di Indonesia sudah banyak terdapat agen western union, biasanya agen tersebut adalah badan yang bergerak di bidang jasa pengiriman uang ataupun barang seperti :
  • Bank Mandiri
  • Bank Niaga
  • Bank BII
  • Bank Syariah Mandiri
  • Bank BRI
  • Kantor Pos
  • Tiki
  • Dan banyak tempat agen yang lainnya.
Bagaimana untuk mengenali agen-agen western Union? biasanya agen western memasang logo seperti ini ;
western_union
Namun, untuk memastikan agen resmi dari western union sebaiknya anda kunjungi langsung websitenya di http://www.westernunion.com pada bagian Find An Agent. Atau paling tidak anda hanya menggunakan agen yang terpercaya seperti bank-bank yang telah kang Rohman tulis di atas.
Cara-cara pengiriman atau penerimaan uang melalui western union di Indonesia :
Pengiriman Uang :
  1. Mengisi dan menanda tangani form aplikasi pengiriman uang.
  2. Menunjukkan atau memperlihatkan kartu identitas yang masih berlaku seperti KTP, SIM atau Passport.
  3. Membayar biaya pengiriman serta uang yang akan di transfer kepada penerima.
  4. Memberitahukan data transfer kepada penerima seperti nama pengirim, jumlah uang yang akan di kirim, negara asal transfer dan nomor referensi / kode transfer pengiriman uang ( Money Transfer Control Number / MTCN ).
Penerimaan uang :
  1. Mengisi dan menanda tangani form aplikasi penerimaan uang.
  2. Menunjukkan atau memperlihatkan kartu identitas yang masih berlaku seperti KTP, SIM atau Passport.
  3. Mengetahui data pengiriman seperti data nama pengirim, jumlah uang yang dikirim, negara asal transfer dan nomor referensi / kode transfer pengiriman uang ( Money Transfer Control Number / MTCN ).
  4. Membayar biaya materai.
Untuk mengetahui status pengiriman uang, anda bisa menggunakan fasilitas Check Transfer Status pada situs http://www.westernunion.com, yang anda lakukan adalah memasukan nama depan dan nama belakang pengirim uang serta Nomor Kontrol Transfer Uang ( Money Transfer Control Number / MTCN 0
Sepertinya mengenai Western Union cukup sekian dulu deh, jika ada yang salah mohon untuk dikoreksi. Posting berikutnya akan di bahas lebih spesifik bagaimana cara pengambilan uang dari pembayaran Google adsense melalui Western Union.

Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen/Novel

Selasa, 21 Januari 2014
 Unsur intrinsik ialah unsur/bagian yang membentuk sebuah cerita (cerpen/novel). Unsur-unsur intrinsik tersebut adalah: tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.

A.  Penokohan

1.    Pengertian
       Penokohan sering juga disebut perwatakan, yaitu pelukisan mengenai tokoh cerita. Pelukisan ini mencakup keadaan lahir dan batin tokoh. Keadaan lahir merupakan bentuk jasad tokoh, keadaan batin mencakupi pandangan hidup tokoh, sikap tokoh, keyakinan, dan adat istiadat.

2.    Teknik Penokohan
       Dalam menggambarkan watak tokoh pengarang menggunakan dua cara yaitu(1)penggambaran langsung dan (2)penggambaran tidak langsung.

(1) Penggambaran Langsung
       Dikatakan penggambaran langsung karena penulis langsung menyatakan watak tokoh; pembaca tidak perlu lagi menafsirkan.
Contoh:
a.           Bangkuro lelaki yang tampan. Jejak ketampanannya tampak jelas menutupi garis-garis ketuaannya. Ia sangat disayangi rakyatnya. Di balik kekerasan watak dan pembawaannya tersimpan hati yang sangat penyayang. Hutan di mana mereka bermukim sangat dijaga oleh Bangkuro dengan berbagai peraturan. Tidak ada yang boleh dirusak dan diganggu jika tidak dibutuhkan. Hewan buruan ditangkap sekedar untuk dimakan, bukan untuk kesenangan. Ia pun menggalakkan bercocok tanam kepada rakyatnya. Bukan hanya menggantungkan hidup kepada alam seperti yang selama ini mereka lakukan.
Jurang Perdamaian, Abu Syuhada

Watak tokoh ”Bangkuro” dalam penggalan cerita di atas adalah berwatak keras dan hatinya penyayang.

b.           Badannya sedang, tak gemuk dan tak kurus, tetapi tegap. Pada wajah mukanya yang jernih dan tenang, berbayang, bahwa ia seorang yang lurus, tetapi keras hati; tak mudah dibantah, barang sesuatu maksudnya. Menilik pakaian dan rumah sekolahnya, nyata ia anak seorang yang mampu dan tertib sopannya, menyatakan ia anak seorang yang berbangsa tinggi.
Siti Nurbaya, Marah Rusli
Watak tokoh ”ia” dalam penggalan cerita di atas adalah lurus (jujur)  dan  keras hati.

(2) Penggambaran Tidak Langsung
       Penggambaran watak tokoh secara tak langsung maksudnya pembaca menafsirkan sendiri watak tokoh. Watak tokoh ditafsirkan berdasarkan: (1) fisik tokoh, (2) dialog antartokoh, (3) tanggapan tokoh lain, (4) lingkungan tokoh, (5) tindakan/perbuatan tokoh, (6) pikiran tokoh.

a.    Dialog antartokoh
Yaitu pembaca dapat mengetahui watak tokoh dari pembicaraan tokoh dengan orang lain. Bagaimana tokoh itu berbicara, apa isi pembicaraannya dengan tokoh lain, menggambarkan watak si tokoh.
Contoh:
     ”Aku tidak peduli! Pokoknya hari ini, malam ini, detik ini juga kalian angkat kaki dari rumah ini!” Sang juragan menatap Adi dan ibunya dengan mata penuh api.
     ”Juragan, kasihanilah kami. Beri waktu seminggu lagi, kami akan segera lunasi uang kontrakan,”  ibu memandang sang juragan dengan air mata berlinang.
Dari penggalan cerita di atas, dari apa yang ia ucapkan kita tahu sang juragan adalah seorang yang berwatak bengis dan tak punya rasa kemanusiaan.

b.    Tanggapan (ucapan) tokoh lain
     Yaitu pembaca dapat mengetahui watak tokoh dari tanggapan yang dilontarkan oleh tokoh lain dalam cerita.
Contoh:
     ”Ada masalah apa antara kau dan Leni, Meri?” tanya Mak suatu malam.
     ”Itulah, Mak. Aku memang tak senang dengan dia. Dia tak bisa menyimpan rahasia. Mulutnya ember, bocor, tak ada remnya. Aku sudah bilang, tolong jangan cerita pada orang lain. Eh, barus sehari udah banyak orang yang tahu.”
Dari penggalan cerita di atas, berdasarkan ucapan Meri, watak Leni adalah tidak bisa menyimpan rahasia.

c.    Perbuatan tokoh
Yaitu pembaca bisa menentukan watak tokoh dari apa yang dilakukan tokoh tersebut.
Contoh:
     Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan. Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka,melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..
     Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.
Watak Rafli adalah setia kepada istrinya.

d.   Pikiran tokoh
Yaitu pembaca bisa menentukan watak tokoh dari apa yang dipikirkan tokoh tersebut.
Contoh:
     Sampai jauh malam Iyen masih terjaga. Ia terus menguatkan hati. Ia tak boleh merasa lemah oleh masalah dan kesulitan. Ia harus terus melangkah  maju. Kehidupan serba sulit yang saat ini ditanggungkan keluarganya harus ia ubah. Iyen yakin, dengan cara sekolah setinggi-tingginya kemiskinan yang membalut keluarganya bisa ia lawan.
Watak Iyen yang tidak suka berputus asa tergambar dari pikiran tokoh Iyen di atas.


B.  Sudut Pandang

  Sudut pandang adalah posisi penulis dalam cerita. Hanya ada dua sudut pandang, yaitu:
1.    Sudut pandang orang pertama
      Artinya penulis terlibat dalam cerita, ditandai dengan adanya seorang tokoh yang bernama “Aku”.
     Terbagi dua:
a.    Orang pertama pelaku utama
Penulis, si ”Aku”, adalah tokoh utama dalam cerita. Cerita tersebut adalah peristiwa yang menimpa penulis.
Contoh:
Mak memandangku dengan mata penuh kasihan dan sayang. Aku lebih kasihan lagi pada Mak. Membesarkan lima orang anak sendirian bukan pekerjaan mudah. Aku ingin membantu meringankan beban Mak. Separuh hari sekolah, separuh hari berkuli. Kalau libur, sepanjang hari aku berkuli.
Aku ingin membahagiakan Mak. Itu citaku.
”Biarlah Adi belajar tentang pahitnya hidup, Mak. Mungkin berguna nanti.”
”Tapi Mak  kasihan. Pulang kerja kamu terkapar keletihan. Lagian, nanti belajarmu terganggu.”
”Percayalah pada Adi, Mak. Adi tidak akan mengecewakan Mak. Insyaallah.”
Mak diam. Itu kalimat pamungkasku. Suara hatiku yang paling dalam. Mak selalu terdiam kalau mendengar kalimat itu.
                                                               Anjing, karya Abu Syuhada
b.    Orang pertama pelaku sampingan
Penulis, si ”Aku”, bukan tokoh utama, tapi tokoh sampingan dalam cerita. Cerita tersebut adalah pengalaman teman, sahabat, saudara, dll. dari penulis yang penulis— si Aku —ikut terlibat dalam peristiwa cerita.
Contoh:
       Mata Adi menatapku dalam. Aku melihat derita yang sangat pedih di mata itu.
       ”Aku akan membalaskan apa yang telah mereka lakukan pada keluargaku.”
       ”Sabarlah, Di. Sehatkanlah dulu badanmu.”
       ”Terima kasih, Can. Kau sangat banyak membantuku.”
       Adi langsung bangkit dari duduknya. Dengan agak sempoyongan ia berdiri dan berjalan menuju pintu. Sebelum menutup pintu, ia menoleh kepadaku sebagai tanda meminta izin pulang. Aku mengangguk.
Entah apa yang akan terjadi esok. Adi pasti mencari siapa orang yang telah membantai seluruh anggota keluarganya.


2.    Sudut pandang orang ketiga
     Artinya penulis berada di luar cerita; tidak ada tokoh yang bernama “Aku”.
Terbagi dua:
a.    Orang ketiga terarah
Penulis fokus pada menggali isi pikiran dan perasaan dari tokoh utama. Tokoh-tokoh lain tampak diabaikan, tidak terlalu diungkap pikiran dan perasaannya.
Contoh:
       Rasa tak tertanggungkan lagi oleh Alim konflik rumah tangganya kali ini. Rumah tangganya seperti di ambang keruntuhan. Semua pihak yang terkait sudah tak punya lagi stok kesabaran yang bisa mendinginkan situasi. Suasana selalu panas. Pertengkaran sambung menyambung setiap kedua pihak  bertemu.
“Seperti tak ada jalan keluar lagi,” kata Alim seperti kepada dirinya sendiri.  Alim memandang Fatah, sahabat karibnya. Matanya jelas menampakkan kekisruhan yang sangat. Matanya terlihat sayu ketika memandang Fatah.
       “Alim, Allah yang memberi masalah dan mintalah pertolongan pada-Nya jalan keluar,” kata Fatah.
       Secercah cahaya berkilat di mata Alim. Ia seperti tersiram air sejuk pegunungan Sibayak.  Apa yang diucapkan Fatah benar. Ia telah melupakan Sang Pemberi Masalah. Mengapa ia tak bertanya kepada Yang memberi masalah ini kepadanya. Tentu Yang memberi masalah tahu jawabannya. Alim beristighfar sebanyak-banyaknya dalam hatinya. Ah, alangkah telah jauh aku darimu Ya Allah.

b.    Orang ketiga serbatahu
Penulis serbatahu apa yang dipikirkan dan dirasakan seluruh—sebagian besar—dari tokoh-tokoh dalam cerita. Sebagian besar tokoh cerita ia ungkap pikiran dan perasaannya.
Contoh:
       ”Kembalikan saja semua yang telah kauambil,” kata Ustad Imran memandang Dodi tenang. Ustad Imran tahu bahwa Dodi harus diberi ketenangan. Ketenangan ini akan memberi kekuatan kepadanya. Masalah yang dihadapinya bukan masalah yang ringan. Berat, sangat berat.
       Dodi sangat galau. Wajahnya kusut, dahinya berkerut penuh lipatan. Sedang terjadi pertarungan batin yang luar biasa di dalam dadanya. Dadanya serasa mau pecah, dan kepalanya seakan mau berkeping-keping.  Ia harus mengumpulkan keberanian sebanyak-banyaknya untuk mengakui perbuatan salahnya dan mengembalikan hasilnya.

Latihan
A.      Silangi B jika benar dan S jika salah.
1.      B – S  Penokohan sering juga disebut dengan perwatakan.
2.      B – S  Dalam teknik penggambaran langsung perlu menafsirkan watak tokoh.
3.      B – S  Watak seorang tokoh dapat diketahui dari apa yang ia ucapkan.
4.      B – S  Penulis selalu terlibat dalam cerita.
5.      B – S  Penulis terlibat dalam cerita hanya pada cerita yang bersudut pandang orang 
           pertama.
6.      B – S  Penulis menjadi tokoh utama pada cerita yang bersudut pandang orang pertama
           pelaku sampingan.
7.      B – S  Penulis menceritakan kisah orang yang ia kenal pada cerita yang bersudut   
           pandang orang pertama pelaku sampingan.
8.      B – S  Tokoh aku tidak ada pada cerita yang bersudut pandang orang ketiga.

B.       Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1.         “Sepayah itu orang tuamu menguliahkanmu, ini yang kaulakukan?”
     “Kau jangan sok mengajariku seakan kau lebih hebat, lebih baik!”
     “Zahid, aku ini masih saudaramu, teman dekatmu, apa kaulupa itu?” Fikri menatap tajam.
     “Persetan siapa kau, aku tak peduli.”
     “Sungguh kau telah dirusak oleh pergaulanmu di kota besar ini. Kasihan ayah ibumu yang siang malam membanting tulang membiayai pendidikanmu.”
Watak  Fikri  :  ….
Watak Zahid  :  ….
Teknik penokohan yang digunakan adalah ….

2.         Aku sekarang memang telah gila. Lebih gila dari orang gila. Orang gila lebih beruntung karena tak ada lagi catatan amal baginya dan apa yang ia alami tercatat sebagai musibah. Sedang aku? Aku gila harta, gila hormat, gila kemewahan, gila makan, gila maksiat, gila wanita. Tumpukan penyakit gila. Segala cara aku gunakan untuk mendapatkan harta. Dan entah maksiat apalagi yang belum aku kerjakan. Seluruh tempat maksiat di kota metropolitan ini sudah kenal denganku. Aku adalah orang gila, budak iblis, dan bahan bakar neraka.
Sudut pandang penggalan cerita di atas adalah ….

Daftar Universitas Negeri beserta jurusan dan Passing Gradenya 2014

Passing Grade merupakan suatu standar (grade) dari perhitungan sederhana terhadap hasil ujian SNMPTN yang mengindikasikan kira-kira peserta masuk tidak dalam urutan peringkat kuota penerimaan jurusan yang dipilihnya tersebut.

Passing grade umumnya tidak bisa dipatok secara pasti sebab passing grade sendiri timbul dari nilai-nilai para pesaing yang memperebutkan jurusan tersebut dan selalu berfluktuasi setiap tahunnya. Namun, dalam konteks lain passing grade pun, dapat diprediksi dengan melihat daya tampung dan kuota yang diterima serta tingkat keketatan persaingan tahun sebelumnya. 

Maka dari itu, tentu salah satu kunci sukses SNMPTN 2014 adalah mengetahui prediksi passing grade dari perguruan tinggi negeri yang akan kita pilih, lalu membandingkannya dengan kemampuan kita (passing grade yang kita capai dalam try out). Hal ini perlu untuk menyesuaikan kemampuan dengan jurusan yang akan dipilih pada SNMPTN, kita harus terlebih dahulu mengetahui berapa perkiraan / prediksi passing grade yang dapat kita capai.
Daftar Passing Grade SNMPTN 2014

Nilai SNMPTN tertinggi tahun 2012 pada kategori IPA berada di Pendidikan Kedokteran UI dengan skor 927,14. Sedangkan pada kategori IPS berada di program studi Akuntansi UI dengan skor 826,05. Penulis sendiri dulu lulus di kategori IPA dengan skor 723,14, ini sekitar 55%. Hasil penilaian adalah hak prerogatif panitia yang tidak bisa diganggu gugat, yang tentu memperhatikan aturan penilaian yang telah diumumkan, namun juga mempertimbangkan hal-hal lain seperti permintaan masing-masing PTN yang berkepentingan.

Sebagai tambahan informasi, lima PTN peraih nilai rata-rata tertinggi SNMPTN kategori program IPA jalur ujian tulis 2012 adalah ITB (788,3), UI (735,4), UGM (677,63), ITS (675,53), dan UNAIR (629,89). Sedangkan pada program IPS, lima PTN dengan nilai rata-rata tertinggi adalah UI (688,38), ITB (665,67), UGM (643,24), UNPAD (631,77), dan UNAIR (629,89).

Daftar Passing Grade:
@ Universitas Indonesia

Jurusan IPA
  1. Pendidikan Dokter – - UI (59,8%)
  2. Teknik Elektro – - UI (58,6%)
  3. Farmasi – - UI (58,4%)
  4. Teknik Kimia/TGP – - UI (57,4%)
  5. Teknik Industri – - UI (54%)
  6. Ilmu Komputer – - UI (52,8%)
  7. Teknik Mesin – UI (52%)
  8. Pendidikan Dokter Gigi – UI (51,2%)
  9. Teknik Metalurgi dan Material – UI (47,4%)
  10. Arsitektur – UI (47,2%)
 Jurusan IPS
  1. Akuntansi – UI (63,9%)
  2. Ilmu Hubungan Internasional – UI (63,1%)
  3. Manajemen – UI (61%)
  4. Psikologi – UI (60,6%)
  5. Ilmu Komunikasi – UI (58,3%)
  6. Ilmu Ekonomi - UI (56,4%)
  7. Ilmu Hukum – UI (56,2%)
  8. Sastra Inggris – UI (53,8%)
  9. Ilmu Administrasi Niaga – UI (52,9%)
  10. Sastra Perancis – UI (50,1%)
  11. Kriminologi – UI (49,6%)
  12. Ilmu Administrasi Negara – UI (49%)
  13. Ilmu Politik – UI (47,8%)
  14. Sastra Cina – UI (47,8%)
  15. Sastra Rusia – UI (46,7%
  16. Ilmu Administrasi Fiskal – UI (46,6%)
  17. Ilmu Filsafat – UI (46,6%)
  18. Sastra Jerman – UI (46,4%)
  19. Ilmu Kesejahteraan Sosial – UI (44,9%)
  20. Arkeologi – UI (44,7%)
  21. Sastra Jepang – UI (50,3%)
  22. Sosiologi – UI (44,5%)
  23. Sastra Arab – UI (43,8%)
  24. Ilmu Sejarah – UI (43,2%)
  25. Antropologi Sosial – UI (42%)

@ Universitas Gajah Mada

Jurusan IPA
  1. Pendidikan Dokter – UGM (59,3%)
  2. Teknik Elektro – UGM (57,4%)
  3. Ilmu Komputer – UGM (56,5%)
  4. Teknik Kimia – UGM (54,8%)
  5. Arsitektur – UGM (51,4%)
  6. Teknik Mesin – UGM (51,4%)
  7. Pendidikan Dokter Gigi – UGM (50%)
  8. Biologi – UGM (47,2%)
Jurusan IPS
  1. Akuntansi – UGM (62,1%)
  2. Psikologi – UGM (58,7%)
  3. Ilmu Hubungan Internasional – UGM (58,5%)
  4. Manajemen – UGM (57,9%)
  5. Ilmu Komunikasi – UGM (57,4%)
  6. Sastra Inggris – UGM (56,6%)
  7. Ilmu Ekonomi – UGM (55,6%)
  8. Ilmu Hukum – UGM (54,1%)
  9. Ilmu Administrasi Negara – UGM (50,5%)
  10. Ilmu Pemerintahan – UGM (50,4%)
  11. Sastra Jepang – UGM (50%)
  12. Sastra Perancis – UGM (47,1%)


@ Universitas Diponegoro
Jurusan IPA
1. Pendidikan Dokter – UNDIP (57,5%)
2. Teknik Elektro – UNDIP (54,1%)
3. Teknik Industri – UNDIP (52,9%)
4. Arsitektur – UNDIP (49,2%)
5. Teknik Mesin – UNDIP (47,8%)

Jurusan IPS
1. Akuntansi – UNDIP (55,2%)
2. Ilmu Komunikasi – UNDIP (51,6%)
3. Manajemen – UNDIP (51,5%)
4. Ilmu Hukum – UNDIP (48,8%)
5. Ilmu Pemerintahan – UNDIP (48,3%)
6. Ekonomi Pembangunan – UNDIP (44%)
7. Ilmu Administrasi Niaga – UNDIP (43%)


@Universitas Sebelas Maret
Jurusan IPA
1. Pendidikan Dokter – UNS (57,2%)
2. Farmasi – UNS (56,4%)
Jurusan IPS 
1. Manajemen – UNS (54,9%)
2. Manajemen – Univ. 11 Maret Solo (53,9%)
3. Akuntansi – Univ. 11 Maret Solo (54,9%)
4. Desain Komunikasi Visual – Univ. 11 Maret Solo (55,7%)
5. Ilmu Administrasi Negara – Univ. 11 Maret Solo (53,5%)