Baru
tanggal 10 bulan ini, tetapi saldo rekening Anda sudah mendekati nol.
Ke mana uang Anda lenyap? Anda mungkin sudah mengeluarkan uang begitu
banyak, tetapi tidak Anda sadari. Sebab, Anda merasa tidak membelanjakan
sesuatu yang penting. Anda bukan baru membayar premi asuransi, membayar
uang masuk sekolah anak, atau membayar biaya servis mobil. Anda hanya
window shopping atau membuka-buka situs belanja online. Wow… ternyata
inilah sumber masalahnya.
Karena sudah merupakan kegiatan
sehari-hari, window shopping tidak lagi Anda anggap sebagai sumber
pengeluaran. Masih ada beberapa hal lain yang kerap Anda lakukan, dan
ternyata membuat gaji cepat menyusut.
1. “Window shopping”
Sering
kali kita window shopping dengan alasan iseng karena tidak punya
kegiatan. Memang menyenangkan sih melihat barang-barang bagus di sekitar
kita. Namun, dari sekadar iseng, akhirnya Anda jadi membeli sesuatu
yang tidak Anda rencanakan. Anda bahkan tidak perlu keluar rumah untuk
window shopping. Hanya dengan melihat-lihat katalog, browsing internet,
membaca majalah, atau menonton iklannya di televisi pun, Anda bisa
tergoda untuk membeli.
Sebenarnya Anda pasti sudah tahu bahwa
window shopping adalah kebiasaan buruk yang untuk menghentikannya butuh
kedisiplinan tinggi. Paling aman adalah dengan tidak mengunjungi mal
bila Anda memang tidak memerlukan sesuatu untuk dibeli atau ditemui.
Selain itu, tak perlu lagi meminta katalog atau menerima tawaran e-mail
update mengenai barang-barang kesukaan Anda. Tanyakan pada diri Anda:
apakah saya memerlukannya dan dapatkah saya membelinya secara tunai?
Bila tidak, cepatlah berlalu.
2. Membawa banyak uang tunai
Mengandalkan
kartu kredit untuk berbelanja memang tidak baik, tetapi selalu membawa
banyak uang tunai juga sama buruknya. Uang tunai memberikan Anda
perasaan memiliki uang berlebih, dan karenanya perlu dibelanjakan.
Bawalah uang tunai secukupnya saja, dan tinggalkan sisanya di rumah.
Menghindari kartu kredit perlu tetap dilakukan, tetapi yang penting
adalah membuat budget mengenai kapan harus membayar sesuatu secara
tunai. Manajemen amplop juga cukup efektif untuk mengelola uang tunai.
3. Membagi data pribadi Anda pada vendor
Ketika Anda melakukan online shopping, Anda tentu akan diminta
memberikan alamat rumah dan informasi kartu kredit. Situs-situs ini juga
memberikan tombol-tombol sekali klik untuk memesan sesuatu sehingga
Anda bisa membeli dalam sekejap. Sangat mudah, tetapi juga sangat
berbahaya. Trik belanja yang serbamudah ini tidak hanya membuat Anda
kehabisan uang jika Anda tergolong impulsive shopper, tetapi juga
menghilangkan rasa telah menggunakan uang. Sebab, Anda tidak menggunakan
uang tunai atau menandatangani struuk kartu kredit di sini. Semua
tinggal klik saja.
Jangan biarkan vendor menyimpan informasi kartu
kredit Anda. Hindari signing up untuk e-mail atau katalog jika hal itu
hanya mendorong Anda untuk berbelanja.
4. Mengumpulkan voucer belanja
Mendapatkan
diskon Rp 100.000 untuk produk perawatan badan atau sportsgear memang
lumayan, tetapi pastikan dulu bahwa Anda memang membutuhkan
barang-barang tersebut. Hanya karena menerima voucer belanja, tidak
berarti Anda harus membelanjakannya kan? Lagi pula, kebanyakan nilainya
juga tidak begitu terasa. Tak perlu merasa sayang bila voucer akhirnya
mubazir karena tidak digunakan. Lebih baik Anda buat daftar
barang-barang yang diperlukan, setelah itu baru melihat apakah ada
voucer yang bisa dimanfaatkan.
5. “Shopping” dengan emosi
Anda
mungkin ingin refreshing karena merasa stres di kantor atau bosan di
rumah. Atau, Anda ingin memanjakan diri Anda karena berhasil menurunkan
berat badan. Lalu, Anda pun shopping. Anda berhasil mendapatkan baju
baru, gadget baru, novel-novel terbaru, lagi sale pula.
Namun,
membiarkan mood Anda mendikte keputusan belanja adalah cara tercepat
untuk menjadi bangkrut. Tenangkan diri Anda sebelum shopping. Kembali
kepada pertanyaan mendasar: apakah Anda memerlukannya dan apakah Anda
mampu membelinya? Anda bisa kok memberi penghargaan pada diri Anda tanpa
mengeluarkan uang, misalnya berendam di bak mandi, atau saling memijat
dengan suami, pacar atau selingkuhan (hehe) .
6. Tidak membuat perencanaan
Anda
kelelahan setelah pulang dari kantor, dan di rumah tidak ada makanan.
Paling praktis memang membeli makanan. Berdasarkan data dari Bureau of
Labor Statistics, di Amerika diperkirakan rata-rata keluarga yang
terdiri atas empat orang menghabiskan lebih dari 4.000 dollar untuk
makan di luar. Bukankah ini kebiasaan yang sangat mahal?
Bila Anda
berbelanja mingguan, buatlah daftar menu untuk seminggu sehingga Anda
selalu mempunyai bahan makanan untuk diolah. Jika aktivitas Anda begitu
padat, cobalah untuk memasak pada hari Minggu, lalu menyimpannya di
lemari es untuk disantap esok harinya. Bagaimanapun juga, memasak
sendiri jauh lebih hemat dan sehat daripada membeli makanan di luar.
Dan,
butuh kedisiplinan tinggi untuk mengubah kebiasaan semacam ini. Dengan
perencanaan, disiplin, dan menghindari situasi yang menggoda Anda untuk
berbelanja, kebiasaan buruk ini pasti akan teratasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar