Tata Cara Penulisan Nama Senyawa Kimia

Jumat, 06 September 2013

Bagaimana menyebutkan nama senyawa berdasrkan komponen penyusunnya? Apakah semua senyawa yang telah ditemukan memiliki nama khusus?Dulu,senyawa dinamakan sesuai asal ditemukannya,misalnya,asam etanoat diberi nama asam asetat yang berasal dari cuka. Semakin banyaknya senyawa baru yang ditemukan,diperlukan suatu aturan penamaan yang berlaku internasional. Lembaga yang berwenang untuk merumuskan tata nama senyawa secara international adalah The International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC)

1.Penamaan Senyawa Biner Ionik
Untuk penamaan senyawa biner ionik yang dibentuk dari satu unsur logam dan satu
unsur bukan logam, mula-mula dituliskan nama logam tanpa modifikasi dan diikuti dengan
penamaan unsur bukan logam melalui pemberian akhiran ‘ida’.
KCl : Kalium klorida
MgF2: Magnesium fluorida
KO : Kalium oksida
Senyawa ion walaupun terdiri dari ion positif dan ion negatif tetapi secara keseluruhan
bermuatan nol. Satuan rumus harus mengandung ion positif dan ion negatif sedemikian rupasehingga jumlah muatan bersihnya : nol. Unsur-unsur tertentu dapat mempunyai lebih dari
satu bentuk ion. Untuk menyatakan perbedaan rumus dan nama-namasenyawa, dalam hal ini kita tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur tersebut. Ada dua sistem penulisan yang umum dipergunakan :
  1. Penamaan dengan penulisan bilangan oksidasi memakai angka romawi (SISTEM STOCK).
  2. Penamaan dengan sistem akhiran ‘O’ untuk kation dengan bilangan oksidasi yang lebih rendah, akhiran ‘i’ untuk kation dengan bilangan oksidasi yang lebih tinggi.
Contoh
Rumus Molekul Sistem Stock Sistem Akhiran
CrCl2Kromium (II) klorida Kromo klorida
CrCl3 Kromium (III) klorida Kromi klorida
Pb2O Plumbum (I) oksida Plumbo oksida
PbO Plumbum (U) oksida Plumbi oksida
2. Penamaan Senyawa Biner Kovalen
Penamaan senyawa biner kovalen yang terdiri dari unsur non-logam dengan unsur non-logam, mula-mula dituliskan unsur dengan bilangan oksidasi positif. Misalnya kita tuliskanHCl bukannya CIH. Penamaan dilakukan dengan dasar pemberian awal yang menyatakan jumlah relatif tiap jenis atom dalam sebuah molekul pemberian awalan dengan mempergunakan
mono 1 hepta 7
di (bis) 2 okta 8
tri (tris) 3 ona 9
tetra (tetrakis)4 deka 10
penta (pentakis)5 undeka 11
heksa (heksakis)6 dodeka 12
Awalan yang berada dalam kurung kini jarang dipergunakan dan lebih banyak dipakai
dalam penamaan senyawa kompleks. Jadi untuk dua oksida utama belerang dapat kita tulis
S02 : belerang dioksida atau berdasarkan sistem stock : belerang (IV) oksida
SO,belerang trioksida atau berdasarkan sistem stock : belerang (VI) oksida
Sistem awalan dapat menunjukkan hubungan antara nama dan rumus dengan tepat, sedangkan sistem stock ternyata tak selalu dapat menampakkan hubungan nama dan rumus.
Rumus Sistem Awalan Sistem StockBClBoron triklorida Boron (III) klorida
CF4 Karbon tetrafluorida Karbon (IV) fluorida
CO Karbon monooksida Karbon (II) oksida
N2ODinitrogen trioksida Nitrogen (III) oksida
SF6 Sulfor heksafluorida Sulfor (VI) fluorida
3. Penamaan Asam-asam Biner
Adasegolongan senyawa biner kovalen yang dalam keadaan tertentu dapat melepaskan
ion-ion hidrogen (H+) sehingga senyawa tersebut dikenal sebagai suatu ‘asam’. Asam-asam biner penting sangat terbatas jumlahnya. Penamaannya berdasarkan gabungan dari awalan ‘hidro’ dengan namabukan logam yang diberi akhiran ‘at’.
Contoh:
HF asam hidrofluorat (asam fluorida)
HBr asam hidrobromat (asam bromat)
H2S asam hidrosulforat (asam sulfida)
4. PENAMAAN SENYAWA POLIATOMIK
Senyawa poliatomik merupakan senyawa yang mengandung ion poliatomik. Ion
poliatomik terdiri dari dua atom atau lebih yang terikat bersama. Anion poliatomik umumnyalebih banyak dibandingkan dengan jenis kation pliatomik. Unsur yang banyak terdapat pada anion pliatomik adalah oksigen. Oksigen yang terikat dengan atom bukan logam lainnyadisebut oksoanion.. Sejumlah unsur tertentu membentuk deret oksoanion yang mengandung jumlah atom oksigen yang berbeda-beda. Tabel kation dan anion
Tabel Anion
No
Rumus
Nama Ion
No
Rumus
Nama Ion
1
NH4+Amonium
19
AsO33-Arsenit
2
O2-Oksida
20
AsO43-Arsenat
3
F-Florida
21
SbO33-Antimonit
4
Cl-Klorida
22
SbO43-Antimonat
5
Br-Bromida
23
ClO-Hipoklorit
6
I-Iodida
24
ClO2-Klorit
7
CN-Sianida
25
ClO3-Klorat
8
S2-Sulfida
26
ClO4-Perklorat
9
CO32-Karbonat
27
MnO4-Permanganat
10
SiO32-Silikat
28
MnO42-Manganat
11
C2O42-Oksalat
29
CrO42-Kromat
12
CH3COO/C2H3O2-Asetat
30
Cr2O72-Dikromat
13
SO32-Sulfit
31
OH-Hidroksida
14
SO42-Sulfat
32
HSO3-Bisulfit
15
NO2-Nitrit
33
HPO42-Hidrogen Fosfat
16
NO3-Nitrat
34
H2PO4-Dihidrogen Fosfat
17
PO33-Fosfit
35
BO33-Borat
18
PO43-Fosfat
Tabel Kation
No
Rumus
Nama Ion
No
Rumus
Nama Ion
1
Na+Natrium
13
Pb2+Plumbum/Timbal (II)
2
K+Kalium
14
Pb4+Plumbum/Timbal (IV)
3
Mg2+Magnesium
15
Fe2+Ferrum/Besi (II)
4
Ca2+Kalsium
16
Fe3+Ferrum/Besi (III)
5
Sr2+Stronsium
17
Hg+Hidrargium/Raksa (I)
6
Ba2+Barium
18
Hg2+Hidrargium/Raksa (II)
7
Al3+Alumunium
19
Cu+Cupper/Tembaga (I)
8
Zn2+Zink / Seng
20
Cu2+Cupper/Tembaga (II)
9
Ni2+Nikel
21
Au+Aurum/Emas (I)
10
Ag2+Argentum / Perak
22
Au3+Aurum/Emas (III)
11
Sn2+Stanum/Timah (II)
23
Pt4+Platina (IV)
12
Sn4+Stanum/Timah (IV)
Penamaan senyawa poliatom bergantung pada muatan masing-masing ionnya. Contohnya
CaCO3 : Kalsium Karbonat
BaSO4 : Barium Sulfat

0 komentar:

Posting Komentar